PDAM Tirta Kahuripan collaborated with USAID IUWASH PLUS to conduct an online seminar entitled the Infiltration Ponds to Sustain a Business in Water Supply, Anticipate Water Crisis, and Prevent Floods on Thursday (June 25, 2020).
The seminar was held to follow up the recommendation of the spring vulnerability assessment and action plan of Ciburial spring that Bogor district government and USAID IUWASH PLUS conducted in 2019.
Ciburial spring is one of the main raw water sources of PDAM Tirta Kahuripan to supply the community of Bogor district. Yet, the spring water debit has been decreasing in the last 14 years.
The spring vulnerability assessment of Ciburial found that the water debit has declined from 506 liter/second in 2005 to 330 liter/second in 2019. This issue is addressed by building 1,750 to 2,000 infiltration ponds in the catchment areas.
The Regional Secretary of Bogor district, Mr. Burhanudin, explained that the infiltration ponds will not only increase the water debit of Ciburial spring, sustains the PDAM’s water services, but it also adds water reserves of the community’s dug wells.
Further, the regional secretary hopes that the infiltration ponds will prevent damages caused by water runoff and rain water puddles, and help reduce floods in the downstream.
During this webinar, three companies expressed a commitment to building a total of 480 infiltration ponds. Those firms are PDAM Tirta Kahuripan (471 units), PT. Tirta Guna Persada (5 units), and CV Kanaka Adi Jaya (4 units).
The government of Bogor district and PDAM Tirta Kahuripan will continue approaching other stakeholders to build more infiltration ponds.
Bahasa Indonesia
PDAM Tirta Kahuripan bekerja sama dengan USAID IUWASH PLUS menggelar seminar daring bertajuk Sumur Resapan Menjamin Keberlangsungan Bisnis Pelayanan Air Minum, Antisipasi Krisis Air, dan Penanggulangan Banjir, Kamis (25 Juni 2020).
Seminar ini dilakukan untuk menindaklanjuti rekomendasi kajian kerentanan dan rencana aksi mata air Ciburial yang dilakukan pemerintah Kabupaten Bogor dan USAID IUWASH PLUS pada 2019.
Mata air Ciburial adalah salah satu sumber air baku utama PDAM Tirta Kahuripan untuk memasok air bagi penduduk Kabupaten Bogor. Namun, debit mata air ini menurun selama 14 tahun terakhir.
Kajian kerentanan mata air Ciburial menunjukkan debit air turun dari 506 liter per detik pada 2005 menajdi 330 liter per detik pada 2019. Hal ini dapat diatasi dengan membangun 1.750 hingga 2.000 sumur resapan di daerah tangkapan mata air.
Sekda Kabupaten Bogor, Burhanudin, menjelaskan bahwa sumur resapan tidak hanya meningkatkan debit mata air Ciburial, menjamin keberlangsungan layanan air minum PDAM, tapi juga cadangan air sumur gali masyarakat.
Lebih lanjut, Sekda Kabupaten Bogor berharap bahwa sumur resapan dapat menghindari kerusakan akibat gerusan dan genangan air hujan serta membantu mengurangi banjir di daerah hilir.
Dalam seminar ini, PDAM Tirta Kahuripan menyatakan komitmennya untuk membangun 471 sumur resapan. Sementara itu, PT. Tirta Guna Persada akan membangun lima unit dan CV Kanaka Adi Jaya akan membuat empat sumur resapan.
Pemerintah Kabupaten Bogor dan PDAM Tirta Kahuripan akan terus mengajak pihak-pihak lain untuk membangun lebih banyak sumur resapan.
Sumber: